Ratusan Warga Binaan Lapas Kuningan Terima Remisi HUT RI ke-80, 12 Orang Langsung Bebas
Table of Contents
Sebanyak ratusan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kuningan mendapat remisi atau pengurangan masa hukuman dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025).
Remisi diberikan secara simbolis oleh Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si. Penyerahan ini menjadi momen penting bagi para narapidana yang telah menunjukkan perilaku baik selama menjalani pembinaan.
Kepala Lapas Kelas IIA Kuningan, Julianto Budhi Prasetyono, mengungkapkan bahwa dari total 428 warga binaan, sebanyak 309 narapidana diusulkan mendapat Remisi Umum (RU), sementara 333 orang mendapat Remisi Dasawarsa (RD).
Rincian penerima remisi:
Remisi Umum I (RU I): 302 orang, pengurangan masa tahanan 1–6 bulan.
Remisi Umum II (RU II): 7 orang, langsung bebas.
Remisi Dasawarsa I (RD I): 323 orang, pengurangan 8–90 hari.
Remisi Dasawarsa II (RD II): 10 orang, 5 di antaranya langsung bebas.
Dengan demikian, sebanyak 12 warga binaan dipastikan menghirup udara bebas tepat di Hari Kemerdekaan.
“Remisi ini adalah bentuk apresiasi bagi warga binaan yang berkelakuan baik dan mengikuti program pembinaan. Harapannya, mereka bisa segera kembali ke masyarakat dan memperbaiki diri,” jelas Julianto.
Sementara itu, Bupati Kuningan menegaskan bahwa remisi bukan sekadar potongan masa hukuman, melainkan kesempatan untuk berubah.
“Bagi warga binaan, jadikan remisi ini titik balik untuk memperbaiki sikap dan kembali ke jalan yang benar. Kemerdekaan harus dimaknai dengan semangat juang dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Dian Rachmat Yanuar.
Selain penyerahan remisi, Lapas Kuningan juga menggelar berbagai kegiatan menyambut HUT RI ke-80, di antaranya pertandingan olahraga, lomba tradisional, donor darah, pemeriksaan kesehatan, serta upacara bendera.
Suasana di dalam Lapas dilaporkan kondusif dengan dukungan 83 petugas. Program pembinaan pun terus berjalan, meliputi kegiatan keagamaan, kesehatan, hingga kemandirian seperti peternakan sapi perah, budidaya ikan dan sayuran, keterampilan menjahit, tata boga, dan kerajinan.