ZMedia Purwodadi

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon telah mengadakan pertemuan antara petani tebu dan Bank BJB

Table of Contents
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon telah mengadakan pertemuan antara petani tebu dan Bank BJB di ruang Badan Anggaran (Banggar).


Sebelumnya, para petani tebu di Kabupaten Cirebon mengalami masalah dalam hal pembiayaan dan penjualan hasil panen mereka.

Ketua DPRD, Sophi Zulfia, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk menjalankan fungsi pengawasan DPRD dalam menanggapi masalah yang dihadapi masyarakat.

“DPRD memiliki tiga fungsi, yaitu budgeting, pengawasan, dan pembentukan peraturan daerah. Hari ini, kami memanfaatkan fungsi pengawasan untuk memfasilitasi pertemuan antara petani tebu, Bank BJB, dan Dinas Pertanian,” tuturnya.

Sophi mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui bahwa Kabupaten Cirebon memproduksi sekitar 40.000 ton gula, meskipun distribusi penjualannya masih sangat sulit. 

Ia menjelaskan bahwa kebutuhan gula di Jawa Barat mencapai 500.000 ton. Karena itu, ia berencana untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon agar masalah distribusi dapat ditangani dengan baik. 

Selain itu, ia juga akan berbicara dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan DPR RI untuk mencari solusi terkait tingginya harga bibit tebu.

Dalam hal ini, Sophi mengingatkan agar para petani tebu memperhatikan regulasi dan persyaratan lainnya yang penting untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi di Kabupaten Cirebon.

DPRD mendorong pertemuan lanjutan antara petani tebu, Bank BJB dengan PT Pabrik Gula (PG) Rajawali II sebagai pengelola pabrik gula di Cirebon. 

Dengan begitu, diharapkan ada solusi terbaik untuk mendukung kesejahteraan petani tebu di Kabupaten Cirebon.