ZMedia Purwodadi

Lanal Cirebon berhasil Gagalkan Penyelundupan Ribuan Pakaian Olahraga Ilegal di Pelabuhan Patimban

Table of Contents
Pangkalan TNI AL (Lanal) Cirebon menggelar konferensi pers terkait keberhasilan Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal Cirebon dalam menggagalkan upaya penyelundupan ribuan pakaian olahraga ilegal tanpa dokumen resmi kepabeanan di Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (02/12/2025).






Kronologi Kejadian
Peristiwa bermula pada Minggu (20/11) sekitar pukul 04.00 WIB ketika Tim F1QR Lanal Cirebon melaksanakan operasi penyekatan dan pemeriksaan terhadap kendaraan yang baru turun dari KMP Ferrindo 5 rute Pontianak–Patimban.

Dalam pemeriksaan tersebut, petugas menemukan satu unit truk Fuso yang membawa muatan mencurigakan. Setelah dilakukan pengecekan lebih detail, truk tersebut diketahui mengangkut barang-barang ilegal yang tidak dilengkapi dokumen kepabeanan.



Ribuan Pakaian Olahraga Diamankan
Barang bukti yang diamankan berupa berbagai jenis pakaian olahraga dengan estimasi rata-rata nilai pasar Rp150.000 per potong. Total barang yang ditemukan mencapai 41.280 potong, dengan estimasi nilai keseluruhan mencapai Rp6,1 miliar.

Komandan Lanal Cirebon, Letkol Laut (P) Faisal Yanova Tanjung, menuturkan bahwa dari peristiwa tersebut negara berpotensi mengalami kerugian hingga Rp1,8 miliar akibat tidak dipenuhinya kewajiban kepabeanan.

Selain itu, pelaku diduga melanggar Pasal 102 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan, yang mengatur mengenai penyelundupan barang tanpa dokumen resmi.




Barang Bukti dan Koordinasi Lanjut
Seluruh barang bukti, mulai dari pakaian ilegal, kendaraan truk Fuso, hingga sopir, kini telah diamankan di Markas Komando (Mako) Lanal Cirebon. Lanal Cirebon juga telah melakukan koordinasi dengan Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk proses penyelidikan dan penanganan lebih lanjut.



Bentuk Sinergi Antarlembaga
Danlanal Cirebon menegaskan bahwa keberhasilan operasi ini merupakan wujud nyata sinergi antara TNI AL, khususnya Lanal Cirebon, dengan Bea Cukai, KSOP, dan aparat penegak hukum lainnya. Sinergi ini menjadi komitmen bersama dalam memperkuat pengawasan laut serta mencegah masuknya barang-barang ilegal yang merugikan negara.