VinFast Siap Operasikan Pabrik Mobil Listrik di Subang Akhir 2025, Mulai Produksi VF3
Table of Contents
VinFast Siap Operasikan Pabrik Mobil Listrik di Subang Akhir 2025, Mulai Produksi VF3
Produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast, memastikan pabrik barunya di Subang, Jawa Barat, akan mulai beroperasi pada akhir tahun ini, tepatnya Desember 2025.
Pada tahap awal, fasilitas tersebut akan memproduksi model kompak VF3, sebelum memperluas ke model-model lain sesuai kebutuhan pasar.
“Pabrik sesuai rencana, nggak terkendala signifikan. Kita buka start di Desember merakit VF3, lalu model berikutnya kita lagi studi. Kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun, lalu fase kedua dan ketiga bisa bertambah,” ujar CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, dalam diskusi eksklusif bersama sejumlah media di ajang GIIAS.
Menurutnya, pabrik VinFast di Subang tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga akan menjadi basis ekspor ke berbagai negara. Menariknya, fasilitas ini akan menjadi pusat produksi mobil setir kanan untuk pasar global, berbeda dengan pabrik di Vietnam yang menghasilkan mobil setir kiri.
“Ada keinginan Indonesia menjadi basis produksi setir kanan. Saat ini semua masih impor tapi sudah ikut program BEV, jadi harga sama bebas bea masuk dan luxury tax karena bisa buktikan pabrik jalan dan ada bank garansi juga,” jelas Kariyanto yang akrab disapa Kerry.
Target TKDN dan Dukungan Program BEV
Kerry menegaskan bahwa VinFast telah tergabung dalam program Battery Electric Vehicle (BEV) pemerintah Indonesia. Melalui program ini, perusahaan mendapatkan insentif bebas bea masuk dan pajak barang mewah, dengan catatan mampu mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.
“Target 40% TKDN itu harus. Kalau nggak ya nggak bisa join program BEV,” tegasnya.
Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja
Untuk tahap pertama, VinFast menggelontorkan investasi sebesar US$200 juta. Pabrik ini diperkirakan akan menyerap 1.000 tenaga kerja langsung, belum termasuk pekerja dari perusahaan pemasok (supplier). Seiring meningkatnya permintaan, jumlah tersebut bisa bertambah melalui penambahan shift produksi.
“Nilai investasi US$200 juta untuk fase pertama. Rencananya menyerap 1.000 tenaga kerja yang direct, belum dengan supplier. Tahap awal 50 ribu per tahun tapi bisa bertambah shift tiap tahun. Luas lahan 170 hektare di fase 1, ini baru sebagian,” ungkap Kerry.
Ekspansi Bertahap
Fasilitas produksi di Subang berdiri di atas lahan seluas 170 hektare untuk tahap pertama, dengan kemungkinan pengembangan di fase kedua dan ketiga.
Selain VF3, VinFast tengah melakukan studi untuk menghadirkan model lain yang sesuai dengan karakteristik pasar Indonesia.
Langkah ini sekaligus menjadi bukti keseriusan VinFast dalam memperkuat posisinya di industri kendaraan listrik Tanah Air, sekaligus memperkuat ekosistem kendaraan listrik nasional.