ZMedia Purwodadi

Jawa Barat Percepat Swasembada Gula: Tanam Perdana Tebu Bongkar Ratoon di Cirebon Jadi Momentum Strategis

Table of Contents

Jawa Barat Percepat Swasembada Gula: Tanam Perdana Tebu Bongkar Ratoon di Cirebon Jadi Momentum Strategis


Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan kembali memperkuat upaya menuju swasembada gula nasional lewat serangkaian program strategis pengembangan tebu. 

Salah satu langkah konkret diwujudkan dengan kegiatan tanam perdana tebu bongkar ratoon yang dilaksanakan di Kelompok Tani Berkah Tani Manis, Desa Cipeujeuh Kulon, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada 25 November 2025.




Kegiatan ini dianggap sebagai langkah awal untuk mempercepat pengembangan kawasan tebu di Jawa Barat sekaligus mendorong peningkatan produktivitas dan kemandirian gula nasional.


Target Ambisius untuk Mengembalikan Kejayaan Tebu Jawa Barat

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, menegaskan bahwa Jawa Barat memiliki potensi besar untuk kembali menjadi salah satu wilayah penghasil tebu utama di Indonesia. Heru meminta percepatan identifikasi lahan dan peningkatan luas tanam.


“Saya mau Jawa Barat tidak tertinggal lagi. Tahun depan saya minta targetnya ditambah menjadi 10.000 hektare. Identifikasi semua lahan yang bisa dimanfaatkan,” tegas Heru.


Heru juga mengingatkan sejarah posisi Indonesia yang pernah menjadi eksportir gula terbesar kedua di dunia, namun saat ini negara masih mengimpor. Oleh karena itu penguatan dari hulu ke hilir, termasuk hilirisasi perkebunan, dianggap krusial untuk mempercepat pencapaian swasembada.


“Kami berharap swasembada konsumsi bisa tercapai secepatnya, mudah-mudahan 2026 atau paling lambat 2027,” ujarnya.



Dukungan Daerah dan Korporasi: Sinergi untuk Produktivitas

Pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon menyambut baik program ini. Deni Nurcahy, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, menyampaikan apresiasi atas bantuan benih yang diberikan Kementerian Pertanian.

“Terima kasih sebesar-besarnya kepada Kementan atas bantuan ini. Tahun 2025 menjadi awal penting untuk mewujudkan Asta Cita Presiden dalam swasembada tebu,” ujar Deni.


Kabupaten Cirebon tercatat memiliki 62 kelompok tani tebu yang siap mendukung program nasional tersebut dan diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian target.


Dukungan serupa juga datang dari sektor swasta. Roni Kurniawan, General Manager PT Gula (PG) Sindang Laut, menyatakan kesiapan pabrik gula dalam mendukung kegiatan bongkar ratoon dan perluasan areal tanam.


“Program ini sangat dinanti petani. Bongkar ratoon bukan hanya soal mengganti varietas, tetapi juga meningkatkan produktivitas,” kata Roni.


Manfaat Bongkar Ratoon dan Bantuan Benih bagi Petani

Metode bongkar ratoon yang diterapkan bertujuan menggantikan reremajaan varietas tebu lama dengan varietas unggul serta merevitalisasi lahan agar produktivitas meningkat. Pada kegiatan di Cirebon, bantuan berupa benih diberikan dengan alokasi 60.000 mata per hektare.


Perwakilan petani, Ali, menyampaikan rasa syukur atas bantuan tersebut dan berharap program ini mampu meningkatkan kesejahteraan petani serta stabilitas harga gula.

“Terima kasih kepada Presiden Prabowo melalui Menteri Pertanian atas bantuan ini. Mudah-mudahan petani makin sejahtera dan hidup lebih layak. Harapannya harga gula dalam negeri dapat tetap stabil sehingga kesejahteraan para petani semakin meningkat,” ungkap Ali.


Komitmen Pemerintah: Hilirisasi dan Revitalisasi Lahan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk mempercepat swasembada gula melalui program-program konkret seperti bongkar ratoon dan revitalisasi lahan tebu rakyat. Langkah ini tidak hanya menargetkan peningkatan produksi tetapi juga mendukung penyerapan tenaga kerja di sektor perkebunan.


Salah satu fokus kebijakan adalah memperkuat konektivitas antara hulu (petani/areal tebu) dan hilir (pabrik gula dan industri turunannya), sehingga rantai nilai tebu dapat berjalan lebih efisien dan memberikan nilai tambah bagi petani.

Tanam perdana tebu bongkar ratoon di Desa Cipeujeuh Kulon, Cirebon, pada 25 November 2025 menjadi cerminan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku industri, dan petani. Dengan target perluasan lahan hingga 10.000 hektare di Jawa Barat dan dukungan benih serta hilirisasi, upaya swasembada gula nasional dipercepat dengan target pencapaian pada 2026–2027.

Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada kesinambungan dukungan kebijakan, ketersediaan infrastruktur pengolahan, stabilisasi harga, serta konsistensi pendampingan teknis untuk petani. Bila dijalankan dengan baik, program ini berpotensi mengembalikan posisi Indonesia sebagai penghasil gula yang mandiri dan kuat.