ZMedia Purwodadi

Inovasi Energi Terbarukan: “Bobi Boss” Ubah Jerami Jadi Bahan Bakar Berkualitas Tinggi

Table of Contents
Inovasi Energi Terbarukan: “Bobi Boss” Ubah Jerami Jadi Bahan Bakar Berkualitas Tinggi di Subang

Sebuah terobosan besar di bidang energi terbarukan berhasil diuji coba di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang. Inovasi ini menunjukkan bahwa limbah pertanian khususnya jerami dapat diubah menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi.



Inovasi yang diberi nama BobiBoss (Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos) ini dikembangkan oleh tim ahli muda Indonesia yang menolak berbagai tawaran kerja dan kewarganegaraan dari luar negeri, demi mengembangkan teknologi energi hijau di tanah air.

Bobi Boss merupakan bahan bakar nabati (BBN) yang memanfaatkan jerami, limbah pertanian yang selama ini sering dibakar pasca-panen. Konsep ini membawa semangat baru bagi petani agar bisa “tersenyum dua kali” : saat hasil panen melimpah dan saat limbah jeraminya diolah menjadi sumber penghasilan tambahan.

Uji coba Bobi Boss dilakukan secara langsung oleh Kang Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan dengan menggunakan mesin traktor diesel. 

Hasilnya sangat memuaskan : mesin bekerja optimal, tarikan terasa ringan, dan asap buangan terlihat lebih bersih.


Lebih lanjut, hasil uji laboratorium resmi Lemigas menunjukkan kualitas bahan bakar Bobi Boss dengan angka oktan mencapai 98,1, menjadikannya salah satu bahan bakar nabati dengan performa terbaik yang pernah diuji di Indonesia.

“Inovasi ini bukan hanya soal energi, tapi juga soal kemandirian desa dan kesejahteraan petani,” ujar Kang Dedi Mulyadi dalam keterangannya.

Potensi ekonominya pun luar biasa, dengan rasio konversi mencapai 3.000 liter Bobi Boss per hektar sawah, wilayah Lembur Pakuan yang memiliki lahan sekitar 1.000 hektar bisa menghasilkan jutaan liter bahan bakar setiap panen.

Untuk mempercepat realisasi produksi massal, telah disepakati kerja sama lintas pihak yang fokus pada eksekusi cepat dan pemanfaatan fasilitas lokal tanpa menunggu proses birokrasi yang berbelit. Produksi besar-besaran ditargetkan dimulai dalam waktu dekat, bertepatan dengan panen raya dua minggu mendatang.

Menariknya, proses pengolahan jerami menjadi Bobi Boss juga menghasilkan produk turunan bernilai tinggi, seperti pakan ternak (diperkirakan hingga 2.000 ton dari 500 hektar) dan pupuk organik. Dengan begitu, tercipta siklus ekonomi berkelanjutan di mana pertanian tidak hanya menghasilkan pangan, tetapi juga energi, pakan, dan pupuk.

Rencana distribusi ke depan mencakup pembangunan “Bobi Boss Mini” di setiap desa, yang memungkinkan masyarakat termasuk kelompok ibu-ibu PKK menjadi agen penjual bahan bakar ini. 

Langkah ini diharapkan bisa menekan harga jual sekaligus mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap subsidi energi fosil.

Dengan potensi besar dan visi kemandirian energi lokal, Bobi Boss bukan hanya inovasi teknologi, tetapi juga simbol semangat Indonesia menuju masa depan yang hijau, mandiri, dan berdaulat energi.