ZMedia Purwodadi

Puluhan Siswa di Luragung Diduga Keracunan Usai Santap Makan Bergizi Gratis atau MBG

Table of Contents
Puluhan Siswa di Luragung Diduga Keracunan Usai Santap Makan Bergizi Gratis, Distribusi Sementara Dihentikan

Dugaan keracunan massal menimpa puluhan siswa di Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, usai mengonsumsi paket Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Gejala mual, muntah, hingga diare mulai muncul pada malam harinya dan berlanjut hingga Jumat pagi.

Bupati Kuningan, Dian Rachmat, langsung meninjau UPTD Puskesmas Luragung, lokasi penanganan utama para siswa terdampak. 

Dalam kunjungan tersebut, Dian didampingi Ketua Satgas MBG Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, serta unsur Forkopimda, seperti Dandim 0615 dan Kapolres Kuningan. 

Beberapa siswa yang dirawat tampak sudah membaik dan diperbolehkan pulang.

Dr. Wahyu mengungkapkan, sebanyak 84 siswa menjalani perawatan di Puskesmas Luragung. Dari jumlah tersebut, 7 siswa sempat diinfus dan kini tersisa 4 siswa yang masih dalam penanganan. Selain itu, 5 siswa lainnya dirawat di Kuningan Medical Center (KMC).

“Gejalanya rata-rata diare. Dari keterangan siswa, menu ayam kecap yang dikonsumsi terasa agak berlendir. Sampel makanan dan sampel dari siswa sudah diambil, saat ini menunggu hasil laboratorium,” jelas Wahyu.

Selain siswa yang dirawat, 113 siswa tercatat tidak masuk sekolah keesokan harinya. Mereka diduga turut terdampak setelah menyantap menu MBG. 

Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan telah menurunkan tim investigasi epidemiologi dan mengamankan sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium Provinsi Jawa Barat.

Sebagai langkah cepat, operasional SPPG penyalur MBG ke SMA Negeri 1 Luragung dihentikan sementara selama satu minggu. Distribusi makanan bagi siswa akan dialihkan ke dapur penyedia lainnya.

“Program MBG bukan sekadar bagi-bagi makanan, tapi juga tanggung jawab moral untuk memberikan asupan terbaik bagi generasi muda. Aspek pengolahan, bahan baku, sanitasi, hingga peralatan dapur harus diawasi ketat,” tegas Bupati Dian.



Pemkab Kuningan juga akan memperketat pengawasan dapur MBG serta terus melaporkan perkembangan kasus ini ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Sementara itu, Gugum, pengelola dapur MBG Luragung Landeuh, mengaku melayani distribusi untuk sekitar 4.000 siswa SMA, SMP, dan SMK. Ia menduga sumber masalah berasal dari menu ayam kecap berkuah.

“Banyak siswa bilang kuahnya agak kental dan berlendir. Kemungkinan besar dari situ,” ujarnya.

Anna Resviana (17), siswi SMA Negeri 1 Luragung, mengaku mulai mengalami mual, muntah, dan diare sekitar pukul 01.00 dini hari setelah siangnya menyantap menu MBG.