ZMedia Purwodadi

Lulusan SMK Harus Siap Bersaing Global, Dinas Pendidikan Jabar Dorong Penguatan Karakter & Bahasa Asing

Table of Contents
Lulusan SMK Harus Siap Bersaing Global, Dinas Pendidikan Jabar Dorong Penguatan Karakter & Bahasa Asing

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dinas Pendidikan Jawa Barat, Edy Purwanto, menegaskan bahwa lulusan SMK yang memiliki karakter kuat dan pendidikan yang mumpuni akan mampu bekerja di mana pun, termasuk di luar negeri.




Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Sosialisasi Penguatan Akses Kebekerjaan Luar Negeri bagi Lulusan SMK yang digelar di Ballroom Metland Hotel, Kabupaten Majalengka.

“Panca Waluya adalah upaya mendidik anak-anak kita, bagaimana sekolah mengubah mereka menjadi siap bekerja setelah tamat SMK,” kata Edy.


Ia mendorong sekolah untuk berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak agar mampu menyiapkan lulusan yang kompeten. 

Menurutnya, sekolah tidak boleh hanya memikirkan keahlian masa kini, tetapi juga kebutuhan industri lima tahun ke depan, termasuk penguasaan bahasa asing dan keterampilan global.

Edy juga mengapresiasi peran Metland College sebagai mitra yang membuka akses bagi lulusan SMK untuk bekerja di luar negeri.

“Pendidikan kejuruan bukan hanya soal masuk sekolah, tapi bagaimana menyiapkan lulusan agar siap bekerja, berwirausaha, atau melanjutkan pendidikan,” imbuhnya.


Wakil Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Purwantono, menambahkan bahwa tantangan saat ini adalah mengubah pola pikir siswa agar tidak hanya sekadar magang di luar negeri, tetapi menjadi karyawan tetap.

“Harus ada transformasi dari helper menjadi worker, lalu dari worker menjadi employee yang memiliki karya,” ujarnya.


Ia menyebut empat kelemahan yang harus diatasi siswa agar siap bersaing, yakni rasa percaya diri, kemampuan komunikasi, kepemimpinan, serta penguasaan bahasa Inggris.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Kelembagaan Vokasi Pekerja Migran Indonesia BP2MI, Abdi Danar Prabawa, menegaskan bahwa pendidikan vokasi harus menghasilkan lulusan dengan standar kompetensi yang jelas, termasuk kemampuan bahasa.

Ke depan, pihaknya berkolaborasi dengan Kemendikdasmen, khususnya Direktorat Jenderal Vokasi, untuk membangun ekosistem informasi bekerja ke luar negeri yang terintegrasi.

“Sehingga, siswa SMK akan mendapatkan informasi kerja ke luar negeri secara jelas dan seragam,” jelasnya.


Kegiatan ini diikuti 150 siswa SMK dari Jawa Barat, yang selain mendengarkan paparan narasumber, juga berkesempatan berbagi pengalaman dengan alumni SMK yang telah sukses bekerja di luar negeri.